Senin, 05 Mei 2014

BP Migas jamin gas Kangean buat kebutuhan Jatim

GRESIK, kabarbisnis.com: Kepala BP Migas Pusat, Priyono menegaskan bahwa seluruh produksi gas di wilayah Jawa Timur, termasuk di Lapangan Terang Sirasun Batur di Blok Kangean hanya akan diperuntukkan bagi kepentingan Jawa Timur (Jatim) dan tidak akan diekspor keluar.
Pernyataan ini diungkapkannya menjawab kekhawatiran sejumlah pihak bahwa produksi gas di Jatim akan diekspor keluar. "Jangan sampai khawatir, gas yang dari Jatim akan diekspor. Gas disini sepenuhnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik karena Jatim masih sangat memerlukan gas untuk sehari-hari. Ini adalah komitmen kami dan pelaku industri hulu untuk memprioritaskan pemenuhan gas bagi kebutuhan dalam negeri," tegas Priyono saat Peresmian Penyaluran Gas Perdana Lapangan Terang Sirasun Batur, Kangean Energy Indonesia Ltd dan Produksi 100 juta Barrels JOB Pertamina-Petrochina East Java (Blok Tuban) di Gresik, Jumat (22/6/2012).
Saat ini, lanjutnya, Lapangan Gas Terang Sirasun Batur yang di kelolah oleh PT Kangean Energy Indonesia Ltd. Mulai menyalurkan produksi gas mereka kepada sejumlah pembeli, diantaranya untuk kebutuhan pembangkit tenaga lisrik milik PT PLN di Gresik.
Selain untuk PLN yang mencapai sekitar 130 bbtud, gas juga dikirim ke pembeli lain, diantaranya untuk Petrokimia Gresik sebesar 65 bbtud, PT Pertamina Gas (Pertagas) sebesar 100 bbtud, dan untuk kebutuhan Indogas sebesar 20 bbtud. Dan ini merupakan tonggak penting dalam proses pengembangan lapangan yang diharapkan dapat memproduksi gas hingga 300 juta kaki kubik (mmscfd) hingga 315 mmscfd.
Lapangan Terang Sirasun Batur (TSB)sendiri adalah bagian dari Blok Kangean yang dikembangkan berdasarkan Plan of Development (POD) yang disetujui BP Migas pada tahun 2005. Gas dari lapangan tersebut diproduksi melalui 9 sumur yang dikumpulkan dan diproses hingga memenuhi spesifikasi gas jual di floating production unit (FPU) Joko Tole yang selanjutnya akan dikirim ke pembeli melalui pipa 18 East Java Gas Pipeline (EJGP).
"Ini sebuah langkah di Jatim yang cukup signifikan, saat pengusaha menjerit kekurangan suplai gas, TSB bisa menyuplainya. PT PLN meminta kepada kami untuk bisa memasok gas alam untuk kebutuhan ekonomi di Jatim dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik," ujarnya.
Dengan masuknya gas dari lapangan TSB ini di Plan PLN Gresik, pihaknya berharap bisa meningkatkan rasio elektrifikasi. Karena harga gas, jauh lebih murah dibanding dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Lebih lanjut Priyono mengungkapkan, keberadaan gas untuk pemenuhan kebutuhan pupuk domestik juga akan menjadi prioritas. Karena kedepan, persaingan dunia, tidak melalui militer, tapi pertarungan di dunia dengan perebutan pangan, sebab dunia tidak bertambah besar namun jumlah penduduk bertambah besar. "Dan keberadaan gas harus menyupport untuk sumber energi dan sumber pupuk," tegasnya.kbc6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kami harap saran dan masukan yang membangun demi ke baikan bersama.terimakasih