Senin, 13 April 2015

Crew Kangean Wisata Dimuat Radar Semuenep


SUMENEP - Meski sudah diberitahu untuk tidak melakukan penambangan terhadap sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga atau terumbu karang, masih saja ada warga yang nekat menambang secara ilegal. Padahal, hal tersebut bisa berdampak dan menyebabkan kerusakan lingkungan di bawah laut. Maraknya aksi penambangan terumbu karang liar itu diprediksi akan memperparah tingkat kerusakan biota laut.
Selain penangkapan ikan menggunakan bahan peledak (handak) dan penempatan jangkar perahu yang sembarangan, aksi penambangan secara ilegal diduga kuat menjadi salah satu faktor yang mendominasi kerusakan terumbu karang. Saat ini, kegiatan penambangan terumbu karang di wilayah kepulauan masih sering terjadi. Ironisnya, Pemkab Sumenep melalui instansi terkait angkat tangan karena belum bisa maksimal melakukan penertiban terhadap pelaku penambangan terumbu karang.
Ernawan Utomo selaku Kabid Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Dampak Lingkungan BLH Sumenep mengatakan, institusinya sudah pernah melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga. Langkah itu dilakukan pasca maraknya penambangan terumbu karang di wilayah kepulauan. Harapannya, aksi penambangan terumbu karang bisa ditekan. ”Kami sudah mengajak diskusi warga terkait ini (penambangan terumbu karang, Red),” katanya.
Dijelaskan, upaya BLH Sumenep tersebut ternyata belum menunjukkan hasil yang positif. Indikasinya, penambangan terumbu karang secara ilegal masih marak dan bahkan sudah menyebabkan kerusakan biota laut. ”Kami kewalahan jika harus mengkaver semua wilayah kepulauan. Apalagi, jumlah staf BLH sangat terbatas,” ungkap Ernawan Utomo.
Pihaknya meminta seluruh masyarakat kepulauan juga berperan aktif dalam mengawasi lingkungan laut. Sebab, dia menilai, warga kepulauan lebih mengetahui kondisi di lapangan. ”Dengan peran aktif masyarakat itu, kami harapkan bisa menekan aksi penambangan terumbu karang. Masyarakat kepulauan harus bisa menjaga kelestarian lingkungan laut yang ada di sekitarnya. Kelestarian lingkungan tanggung jawab kita bersama. Kalau diserahkan kepada pemerintah sulit, sebab kepulauan Sumenep cukup luas,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana menegaskan bahwa pengamanan terhadap perairan juga menjadi salah satu atensi institusinya. Termasuk, menjaga keamanan biota laut yang notabene memiliki kekayaan alam yang melimpah. ”Kelestarian lingkungan laut harus dijaga demi masa depan anak cucu kita di masa mendatang,” tandasnya. (*/yan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kami harap saran dan masukan yang membangun demi ke baikan bersama.terimakasih